Minggu, 31 Mei 2015

Cerita Lucu "Versi Indonesia"

Nasi Goreng Pedas


Suatu ketika di malam dan dingin. Hujan rintik-rintik disertai kilat menyambar, perut si Udin terasa keroncongan. Meski diterpa gerimis, namun Udin tetap nekad pergi ke tempat tukang nasi goreng yang jaraknya hampir satu kilometer dari rumahnya.

Dengan sepeda motor yang tidak bisa dibilang bagus itu, Udin menembus rapatnya barisan gerimis di malam yang pekat. Sepeda motornya tanpa lampu. Tetesan- tetesan gerimis yang menerpa terasa bagai ribuan jarum menusuk muka Udin. Halah,,,, lebay banget.

Singkat cerita, Udin sampai di tukang nasi goreng yang bukan langganannya lalu memesan satu bungkus untuk dibawa pulang.

Udin: "Mas, nasi gorengnya satu ya! Ayamnya yang banyak dan ga pake lama!"

Tukang nasi goreng: "Oke, bos. Silahkan duduk dulu."

Udin: "Sip!!!"

Tukang nasi goreng: "Nasi gorengnya pedas apa engga, bos?"

Mendengar pertanyaan itu, si Udin tiba-tiba melotot seperti orang kesurupan. Lalu berkata.

Udin: "Mana gue tau, kan gue belum nyicipin!!!"

Tukang nasi goreng: "Tuiiiing, Prak!!!" Lempar udin pake piring.



Praktikum Kedokteran


Suatu hari di praktikum kedokteran.

Dosen : "Hari ini kita belajar mengenai tubuh sesungguhnya, untuk itu kita akan mempelajari mayat!"

Lalu didatangkanlah sebuah mayat..

Dosen : "Pelajaran pertama, tidak boleh jijik!"

Lalu sang dosen memasukkan jarinya ke anus mayat tersebut, dan kemudian menjilat jarinya.

Dosen : "Nah, kalian lakukan seperti yang saya lakukan tadi!"

Walaupun banyak yang teriak-teriak dan muntah-muntah karena tidak tahan, toh akhirnya semua mahasiswa melakukan itu satu persatu.

Dosen : "Nah sekarang pelajaran kedua, ketelitian. Perhatikan, tadi yang saya masukkan adalah jari tengah, sedangkan yang saya jilat adalah jari kelingking!!!"  Suatu hari di praktikum kedokteran.

Dosen : "Hari ini kita belajar mengenai tubuh sesungguhnya, untuk itu kita akan mempelajari mayat!"

Lalu didatangkanlah sebuah mayat..

Dosen : "Pelajaran pertama, tidak boleh jijik!"

Lalu sang dosen memasukkan jarinya ke anus mayat tersebut, dan kemudian menjilat jarinya.

Dosen : "Nah, kalian lakukan seperti yang saya lakukan tadi!"

Walaupun banyak yang teriak-teriak dan muntah-muntah karena tidak tahan, toh akhirnya semua mahasiswa melakukan itu satu persatu.

Dosen : "Nah sekarang pelajaran kedua, ketelitian. Perhatikan, tadi yang saya masukkan adalah jari tengah, sedangkan yang saya jilat adalah jari kelingking!!!" 



Bos Yang Tertipu


Seorang bos di sebuah perusahaan besar tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak ke pabriknya untuk melihat kinerja para karyawannya. Di pabrik keempat, ia menemukan seorang pria muda yang tengah bersandar di dekat pintu, nampaknya ia tengah bersantai.

Semua pekerja yang ada diruangan itu tengah sibuk bekerja, kecuali dirinya. Si bos segera menghampir pemuda tersebut dan bertanya, "Berapa gajimu seminggu?" Dengan sedikit terkejut, pemuda itu melihat ke arah si bos dan berkata, "Hmmmm sekitar 100.000 per minggu, kenapa memangnya?"

Si bos mengeluarkan dompetnya dan mengambil dua lembar uang 100 ribu-an. Ia mengulurkannya pada si pemuda, "Ini gajimu untuk dua minggu dan cepat pergi dari sana. Aku tak mau melihatmu lagi!"

Dengan keterkejutan luar biasa dan juga takut, si pemuda segera meninggalkan tempat tersebut tanpa banyak bicara. Lalu dengan muka berwibawa si bos melihat para stafnya yang sedari tadi memperhatikan adegan itu. "Adakah yang tahu, dari divisi manakah pemuda pemalas tersebut?" tanyanya.

Suasana menjadi hening sampai akhirnya seorang staf menjawab dengan sedikit ketakutan, "Ia tak bekerja disini. Ia adalah pengantar pizza yang mengantar pesanan personalia..." 



 Anak Yang Pandai Berhitung


Seorang bos di sebuah perusahaan besar tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak ke pabriknya untuk melihat kinerja para karyawannya. Di pabrik keempat, ia menemukan seorang pria muda yang tengah bersandar di dekat pintu, nampaknya ia tengah bersantai.

Semua pekerja yang ada diruangan itu tengah sibuk bekerja, kecuali dirinya. Si bos segera menghampir pemuda tersebut dan bertanya, "Berapa gajimu seminggu?" Dengan sedikit terkejut, pemuda itu melihat ke arah si bos dan berkata, "Hmmmm sekitar 100.000 per minggu, kenapa memangnya?"

Si bos mengeluarkan dompetnya dan mengambil dua lembar uang 100 ribu-an. Ia mengulurkannya pada si pemuda, "Ini gajimu untuk dua minggu dan cepat pergi dari sana. Aku tak mau melihatmu lagi!"

Dengan keterkejutan luar biasa dan juga takut, si pemuda segera meninggalkan tempat tersebut tanpa banyak bicara. Lalu dengan muka berwibawa si bos melihat para stafnya yang sedari tadi memperhatikan adegan itu. "Adakah yang tahu, dari divisi manakah pemuda pemalas tersebut?" tanyanya.

Suasana menjadi hening sampai akhirnya seorang staf menjawab dengan sedikit ketakutan, "Ia tak bekerja disini. Ia adalah pengantar pizza yang mengantar pesanan personalia...



Si Udin Ingin Masuk Surga (aamiin)


 Seorang guru sedang mengajar mata pelajaran agama di SD mengenai surga.

Guru Agama : "Anak-anak.. siapa yang mau masuk surga?"

Murid-Murid : "Saya pak.. saya..." (masing-masing anak pada teriak kecuali si Udin yang sedang tertidur di belakang)

Guru Agama : "Yang mau masuk surga tunjukkan tangannya"

Murid-Murid : "Saya..."(bersama-sama para murid menunjukkan tangannya kecuali si Udin)

Guru Agama : "Yang mau masuk surga ayo berdiri..."

Kemudian murid-murid pada berdiri kecuali si Udin karena masih tertidur. Lalu guru agama menghampiri si Udin yang kemudian membangunkannya.

Guru agama tersebut kemudian bertanya kepada si Udin.

Guru agama : "Udin kamu mau masuk surga gak?"

Udin : "Mau dong pak!"

Guru agama : "Terus kenapa kamu gak berdiri?"

Udin : "Lha... memangnya mau berangkat sekarang pak?"



Shinshe vs Tabib


Konon ada sepasang sahabat China dan Arab lagi kebingungan karena usaha mereka bangkrut. Setelah memutar keras otak, mereka sepakat membuka pelayanan kesehatan. Maka si China jadi sinshe dan si Arab menjadi tabib.

Setelah 1 minggu praktek, si tabib tetep sepi pasien, namun si sinshe mulai kebanjiran pasien. Si tabib putar otak untuk melawan si sinshe.

Maka si tabib mengeluarkan jurus dengan memasang pengumuman di depan ruang prakteknya: "Jika Tidak Sembuh Uang Kembali 3x Lipat"

Taktik itu manjur, pasien lalu berdatangan pada si tabib. Giliran si sinshe sewot lalu mencari akal. "Haiyaaa, lumayan kalo owe pulak-pulak sakit dan tidak sembuh dapat uang lha..."

Lalu ia mendatangi si tabib.

Si sinshe: "Haiyaaa, tolong owe. Owe punya sakit mati lasa. Owe tidak bisa lagi lasain lasa setiap makanan yang owe telan, haiyaa..."

Si tabib: "Ana fikir itu gamfang ana sembuhkan."

Lalu si tabib memanggil asistennya.

Si tabib: "Hasaaannnn, cefat ente bawa ke sini obat nomor 14."

Secepat mungkin si asisten yang bernama Hasan membawa obat nomor 14 dan oleh si tabib diberikan kepada si sinshe. Dan si sinshe langsung mengunyah sebelum menelan obat nomor 14 tersebut.

Si sinshe: "Haiyaaa, ini bukan obat lhaaa, tapi ni tai ayam."

Si tabib: "Ente betul. Itu tai ayam. Berarti ente sudah sembuh dan tidak mati rasa lagi." Si sinshe pulang dengan kesal karena kalah akal. Lalu ia kembali memutar otak berpikir mencari akal untuk mengalahkan si tabib dan sekaligus dapat uang si tabib. Maka kali ni si sinshe kembali berpura-pura sakit lupa yang sangat kronis.

Si sinshe: "Haiyaaaa tabib, owe sakit lupa palah sekali. Owe lupa semua pelistiwa dan memoli owe. Haiyaaa, tolong owe."

Si tabib: "Gamfang. Ana fasti tolong ente dan ente fasti sembuh. Obat ana mujArab sekali."

Lalu seperti biasa si tabib memanggil si Hasan sang asisten.

Si tabib: "Hasaaaaan, cefat ente bawa kemari obat nomor 14."

Si sinshe: "Haiyaaaa, owe tidak mau makan tai ayaaaam lagi". 



Koboy Kehilangan Kuda


Seorang koboi pergi ke bar naik kudanya. Setelah mengikat kudanya, ia masuk ke dalam, pesan minuman, lalu bergegas pergi. Ternyata kudanya hilang! Dia masuk kembali ke bar sambil berteriak, "Siapa yg mencuri kuda saya?"

Tak seorang pun menjawab.

Si koboi berkata lagi, "OK. Saya tunggu 10 menit. Jika dalam waktu itu tidak ada yang mengaku, terpaksa saya akan melakukan apa yang telah saya lakukan di Texas. Dan terus terang aku tidak suka melakukan lagi hal itu."

Satu per satu pengunjung berlari terbirit2 keluar. Sampai tak ada seorangpun berada di dalam Bar, kecuali si Bartender. Saat si Koboi melongok keluar, ternyata kudanya telah kembali berada di tempatnya semula.

Dengan gemetar ketakutan bercampur senang karena kuda si Koboi telah kembali, bartender bertanya, "Apa yang telah kamu lakukan di Texas?"

Koboi itu menjawab, "Saya terpaksa berjalan kaki pulang." 



Sudah Sampai Banyuwangi


Seorang ibu menyuruh anaknya yang baru berusia 7 tahun, naik bis jurusan Surabaya-Denpasar. Ibu tersebut berpesan kepada pak supir bus.

"Pak, titip anak saya ya? Nanti kalau sampai di Banyuwangi, tolong kasih tau anak saya." kata sang ibu.

Sepanjang perjalanan, si anak ini cerewet sekali. Sebentar-sebentar bertanya pada penumpang,

"Sudah sampai Banyuwangi belum?" tanya si anak tersebut kepada para penumpang.

Hari mulai malam dan anak itu masih terus bertanya-tanya dan salah satu penumpang menanggapi anak tersebut.

"Belum, nanti kalau sudah sampai dibangunin deh! Tidur aja!" kata salah satu penumpang bus.

Tapi si anak tidak mau diam, dia maju ke depan dan bertanya pada supir untuk kesekian kalinya.

"Pak, sudah sampai Banyuwangi belum?"

Pak Supir yang sudah lelah dengan pertanyaan itu menjawab," Belum! Tidur aja deh! Nanti kalo sampai Banyuwangi pasti dibangunin!"

Kali ini, si anak tidak bertanya lagi, ia tertidur pulas sekali. Karena suara si anak tidak terdengar lagi, semua orang di dalam bis lupa pada si anak, sehingga ketika melewati Banyuwangi, tidak ada yang membangunkannya.

Bahkan sampai menyeberangi selat Bali dan sudah mendarat di Ketapang,Bali, si anak tertidur dan tidak bangun-bangun. Kemudian si supir baru sadar bahwa ia lupa membangunkan si anak.

Lalu ia bertanya pada para penumpang,

"Bapak-ibu, gimana nih, kita antar balik gak anak ini?"

Para penumpang pun merasa bersalah karena ikut melupakan si anak dan setuju mengantar si anak kembali ke Banyuwangi.

Maka kembalilah rombongan bis itu menyeberangi Selat Bali dan mengantar si anak ke Banyuwangi. Sesampai di Banyuwangi, si anak dibangunkan.

"Nak! Sudah sampai Banyuwangi! Ayo bangun!" kata si supir.

Si anak bangun dan berkata," O.... sudah sampai yah !" Lalu membuka tasnya dan mengeluarkan kotak makanannya. Seluruh penumpang bingung.

"Bukannya kamu mau turun di Banyuwangi?" tanya si supir kebingungan.

"Nggak kok, saya ini mau ke Denpasar ngunjungin nenek. kata mama, kalau sudah sampai Banyuwangi, saya boleh makan nasi kotaknya!"

Penumpang dan sopir : Arrrgggh.....(dengan muka cemberut sambil melirik anak itu)



Sama Sama Tuli


Dua orang pembantu yang budeg tuli bertemu di jalan dan berbincang-bincang.

Inem: "Pagi-pagi begini mau ke pasar yem?"

Iyem: "ah gak kok, ini mau ke pasar"

Inem: "ooh..tak kirain kamu mau ke pasar"

Iyem: "Kalo gitu kamu ikut aku aja"

Inem: "Ke mana?"

Iyem: "Ya ke pasar dong"

Inem: "nggak deh, aku gak bisa"

Iyem: "Kenapa?"

Inem: "Soalnya aku di suruh juragan ke pasar"

Iyem: "ooo...padahal kalo kamu ke pasar juga kan kita bisa bareng"

Inem: "Iya sih, kapan-kapan aja deh. Aku ke pasar dulu ya.. "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar